Divine Music

Tag Cloud

Statistic dan Tracker

eXTReMe Tracker

Pages

Efect

~

Rabu, 10 Desember 2014

Perang Teluk I (Perang Irak-Iran)



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Sejarah adalah su
atu hal yang penting dalam kehidupan manusia, dengan sejarah kita dapat melihat dan menggunakannya sebagai contoh untuk kehidupan kita selanjutnya agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan seperti yang telah terjadi pada kehidupan manusia-manusia sebelum kita. Konflik antar negara yang sampai sekarang masih terus berlanjut terjadi di Kawasan Timur Tengah, menjadikan bahan yang menarik untuk terus diulas dan dipelajari lebih mendalam. Terutama salah satu aktor negara yang sangat mencolok dengan konfliknya yaitu Irak. Irak terlibat perang dengan Iran negara tetangganya.
Perang antara Irak dan Iran ini juga disebut dengan Perang Teluk I . Perang Teluk I merupakan salah satu perang yang sangat berpengaruh pada dunia dan telah berlangsung
dalam kurun waktu yang cukup panjang. Perang itu sendiri telah melibatkan negara-negara penghasil minyak (negara timur) dan negara besar seperti Amerika Serikat dan Eropa. Samapai sekarang konflik-konflik di negara-negara tersebut masih terus ada, hal tersebut disebabkab adanya faktor-faktor tertentu yang sangat mendasar di tambah lagi faktor-faktor pendukung lainnya.
Kekurangpahaman terkait perang Irak-Iran ini tentunya membuat kita sebagai umat manusia yang sama tinggal di planet ciptaan Tuhan ini harus saling tahu dan memperhatikan bahkan ikut andil menjaga kerukunan antar negara. Karena pada dasrnya setiap peperangan pasti akan mempunyai dampak tidak hanya positif tetapi cenderung negatif terutama bagi pihak yang kalah.
Itulah sekilas dari gambaran latar belakang masalah yang akan kita bahas dalam makalah ini yang membuat timbulnya pertanyaan dalam pikiran kita apa yang menjadi latar belakang timbulnya perang di antara kedua negara ini, apa saja faktor yang menjadi penyulut Perang Teluk Persia I, apa saja dampak yang ditimbulkan dari peperangan ini dan masih banyak lagi polemik-polemik yang bermunculan dalam peperangan antara kedua  negara ini.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, kami menyusun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut:
1.      Apa yang melatarbelakangi timbulnya Perang Irak-Iran?
2.      Apa saja faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya Perang Irak-Iran?
3.      Apa nilai penting Teluk Persia bagi Amerika Serikat?
4.      Bagaimana proses atau jalannya Perang Irak-Iran?
5.      Upaya-upaya apa saja yang dilakukan dalam menghentingkan Perang Irak-Iran?
6.      Bagaimana keadaan saat berakhirnya Perang Irak-Iran?
7.      Apa saja dampak yang ditimbulkan dari Perang Irak-Iran?

















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Latar Belakang Timbulnya Perang Irak-Iran
Irak dan Iran merupakan Negara Islam. Sesungguhnya konflik ke dua Negara tersebut di karenakan salah satunya karena aliran Sunni dan Syi’ah yang dianut oleh masing-masing negara. Di Iran hampir 100% penduduknya beraliran Syi’ah sedangkan di Irak kira-kira 60% beraliran Syi’ah. Tetapi Irak di perintah oleh orang- orang Suni yang minoritas di Negara itu. Orang-orang Syi’ah di Iran mengajak orang-orang Syi’ah di Irak untuk memberontak menumbangkan pemerintahan Saddam Hussen. Sebab partai Baath dan Saddam Hussen di anggap anti Islam. Karena merasa terancam dengan aksi orang- orang Syi’ah yang merasa dianaktirikan, pemimpin Syi’ah Bagher Sadr disingkirkan.
Konflik dua Negara juga dikarenakan dulu terjadi perang antara Babilonia dengan Persia. Irak adalah penerus Babilonia sedankan Iran penerus Persia. Dalam sejarah kedua bekas kerajaan telah berperang dan saling menaklukan. Kedua Negara tersebut telah berkonflik sejak dulu, yakni dimulai pada masa kerajaan Mesopotamia hingga kekaisaran Ottoman (antara tahun 1555 dan 1918) mengenai batas wilayah antar Irak dan Iran. Persengketaan batas negara itu terus berlanjut hingga kemudian pada 1975, atas desakan Amerika Serikat, Iran dan Irak menandatangani kesepakatan mengenai batas negara di Algiers, Aljazair. Sejak saat itu, hubungan kedua Negara membaik pada tahun 1978, akan tetapi hubungan kedua Negara tersebut memanas kembali ketika Saddam Hussein berkuasa dan mengungkit masa lalu. Saddam Hussein jelas-jelas menyobek perjanjian Aljazair di depan televisi. Itulah tanda dimulainya perang dengan Iran.
Pada Zaman Shah, Iran membuat program industrialisasi yang dipercepat luar biasa telah mempersenjatai dirinya secara berlebihan. Ambisi Iran waktu itu adalah menjadi Negara yang paling maju dan paling kuat di kawasan Timur Tengah. Untuk mewujudkannya mereka berpolitik Imperialisme. Mereka tidak segan-segan menguasai tiga pulau di dekat Ormus untuk memungkinkan mengontrol mulut teluk Persia.
Pada saat Iran tak mampu lagi menjadi penjaga Teluk Persia, Irak berambisi untuk menggantikannya karena mereka pada saat itu berada dalam posisi yang kuat. Mereka saling memperebutkan Teluk Persia Shatt Al-Arab. Teluk Persia yang merupakan perbatasan antara Irak, Iran dan Kuwait. Karena kawasan Teluk Persia merupakan kawasan kilang-kilang minyak. Oleh karena itu, Irak dibawah kepemimpinannya menginginkan teluk tersebut untuk menjadi bagian dari wilayahnya yang akan mengantarkan Irak menjadi Negara superior di Timur Tengah sekaligus ingin membendung meluasnya Revolusi Iran dan menggulingkan Republik Islam Iran yaitu, Ruhollah Khomeini. Puncaknya, ketika pasukan Irak menerobos perbatasan Iran dan melancarkan sebuannya ke Iran.
B.     Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Perang Irak-Iran
Adapun beberapa factor yang menyebabkan terjadinya Perang Teluk I (Perang Irak-Iran), yaitu :
1.      Ketika Irak berada di bawah pemerintahan Saddam Husein ingin mengembalikan daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Kerajaan Babilonia di masa lampau. Menurut Sejarah masa lalu negeri Irak merupakan pewaris dari Kerajaan Babilonia. Untuk mencapai cita-citanya, Irak melancarkan serangan ke Iran sehingga meletuslah Perang antara Irak dengan Iran.
2.      Perbedaan aliran antara kedua negara yaitu aliran Syi’ah (Iran) dan Sunni (Irak). Orang-orang Syi’ah di Iran mengajak orang-orang Syi’ah di Irak untuk memberontak untuk menumbangkan pemerintahan Saddam Hussein. Sebab partai Baath dan Saddam Hussen di anggap anti Islam.
3.      Pasukan Irak menerobos perbatasan Iran pada tanggal 22 September 1980 dikarenakan masalah perbatasan yang berlarut-larut antara kedua Negara.
4.      Irak secara sepihak membatalkan perjanjian dengan Iran tanggal 22 September 1980. Perjanjian Irak dengan Iran itu adalah Perjanjian Algier (1975) mengenai penguasaan bersama atas daerah Shat Al-Arab yang kaya akan minyak.
5.      Kekhawatiran Saddam Hussein atas perlawan Syi’ah yang dibawa oleh Ruhollah Khomeini dalam Revolusi Iran.
6.      Ambisi Sadam Husen untuk tampil sebagai orang nomor satu dan dihormati didunia Arab.
7.      Percobaan pembunuhan terhadap pejabat Irak, yaitu Deputi Perdana Menteri Irak Tariq Aziz. Irak segera bertindak dan menangkap sejumlah orang yang terlibat dalam hal ini. Irak beranggapan bahwa agen Iranlah yang terlibat dalam hal ini dan mendeportasi ribuan warga Syi’ah berdarah Iran keluar dari Irak.
C.    Nilai Penting Teluk Persia bagi Amerika Serikat Serikat (AS)
Berakhirnya Perang Dunia I pada tahun 1914 membawa dunia pada permintaan pasokan minyak yang cukup tinggi terutama disebabkan pada tiap-tiap negara yang berperang merubah kapal-kapal mereka dari penggunaan batu bara beralih pada penggunaan minyak. Setiap negara-negara yang berperang pada saat itu terus meningkatkan angkatan bersenjata mereka dengan menambah truk, tank, serta pesawat. Hal ini menjadi pemicu semakin meningkatnya permintaan minyak dunia sehingga bisa dikatakan minyak merupakan harta karun yang diperebutkan dan diperdagangkan oleh setiap negara hingga saat ini. Layaknya Teluk Persia di asumsikan sebagai ladang minyak baru bagi dunia yang telah memberikan suplai netral bagi pemenuhan pasokan minyak dunia. Di tahun 1909 perusahaan Anglo-Persia (APOC) mulai membangun pipa untuk mentransportasikan minyak dari sumbernya ke pelabuhan terdekat di Teluk Persia.
Hingga pada Perang Dunia II permintaan minyak semakin menunjukan peningkatannya  mencapai 900% dibandingkan 21 tahun yang lalu. Mengetahui hal tersebut Amerika menetapkan Teluk Persia sebagai geostrategic pertamanya menjadi wilayah pensuplai minyak yang potensial. Bahkan di tahun 1944 tercatat dalam laporan teknikal pemerintahan Amerika teluk Persia dilabeli sebagai “Pusat Gravitasi” bagi perkembangan minyak.
D.    Jalannya Perang Irak-Iran
Pada tahun 1979 terjadi Revolusi Islam Iran dimana Ruhollah Khomeini memimpin revolusi tersebut. Pemimpin revolusi Islam di Iran yaitu, Ruhollah Khomeini yang memiliki impian untuk menyebarkan pengaruh revolusinya ke negara-negara Arab lainnya. Saddam Hussein merasa khawatir dengan revolusi tersebut hal itu dikarenakan posisi wilayah Irak yang bersebelahan dengan Iran, penduduknya yang  sebagian beraliran Syi’ah, dan menganggap revolusi ini menghambat ambisinya untuk menjadi kekuatan dominan di Arab. Jalannya perang terbagi dalam beberapa periode berikut ini:
1.      Periode Tahun 1980-1982 ( Penyerbuan oleh Irak )
Irak melakukan berbagai serangan terhadap Iran guna menguasai wilayah dan mencegah Revolusi Islam Iran.
2.      Periode Tahun 1982-1984  ( Titik Balik  Mundurnya Irak )
Iran tidak tinggal diam. Iran balas melancarkan berbagai Operasi militer untuk membalas serangan-serangan dari Irak. Dan hal tersebut telah berhasil memukul mundur tentara militer Irak.
3.      Periode Tahun 1984-1988  ( Perang Tanker )
Tahun 1984, berkat bantuan pesawat tempur Super Etentard terbaru dari Perancis, Irak melakukan operasi militer di laut mulai dari muara Shatt el-Arab hingga pelabuhan Iran di Bushehr. Target dari operasi militer tersebut adalah semua kapal yang bukan berbendera Irak di wilayah operasi militer. Tujuannya adalah untuk memblokade ekpsor minyak Iran dan mempengaruhi ekonominya sehingga Iran mau berunding dengan Irak.
4.      Periode Tahun 1987-1988 ( Ikut Campurnya AS ) Dampak dari Perang Tanker.
Faktor pendorong utama ikut campurnya AS dalam Perang Irak-Iran sebenarnya disebabkan karena kapal perangnya ditenggelamkan oleh pesawat tempur Irak sehingga 13 awak kapalnya meninggal. Akhirnya AS menerjunkan armada lautnya di sekitar Teluk Persia dengan tujuan untuk mengisolasi Iran dan menjaga agar kapal-kapal bebas berlayar di sana.
5.      Periode Tahun 1988 ( Gencatan Senjata )
Perang akhirnya berakhir setelah Iran menerima Resolusi Dewan Keamanan PBB 598 dan secara resmi mengakhiri perang yang sudah berlarut-larut selama 8 tahun pada tanggal 20 Agustus 1988. Tawaran tersebut.
E.     Upaya-Upaya yang Dilakukan Dalam Menghentikan Perang Irak-Iran
1.      Setelah sidang Dewan Keamanan PBB pada tanggal 28 September 1980 di New York telah meminta kepada kedua belah pihak menghentikan peperangan dan permasalahan kedua belah pihak diselesaikan di meja perundingan. Mereka meminta Irak mundur dari tempat-tempat yang diduduki di Iran. Tetapi kedua belah pihak menolak tawaran tersebut.
2.      Dalam proses penyelesain Perang Irak-Iran, Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan Resolusi No.598 pada tanggal 20 Juli 1987. Resolusi ini berisi usulan untuk dilakukannya genjatan senjata antara Irak dan Iran. Namun Irak dan Iran menolak usulan tersebut.
3.      Pada akhir Juli 1988, Iran menyatakan kesediaanya untuk menerima usul genjatan senjata dan diberrlakukannya kembali perjanjian Algier seperti yang tercantum dalam Resolusi DK PBB No.598. Iran mendapat kompensasi dari Irak sebesar 150 juta dolar AS pertahun.
F.     Keadaan Saat Berakhirnya Perang Irak-Iran
Antara bulan April hingga bulan Agustus 1988, arah pertempuran mulai  kembali menguntungkan Irak setelah Irak berhasil meraih beberapa kemenangan penting atas Iran. Dalam pertempuran pada kurun waktu tersebut, Irak juga berhasil merebut sejumlah besar alutsista milik Iran & menguasai kembali Semenanjung Al-Faw serta Kepulauan Majnun yang kaya  minyak. Iran yang mulai terdesak akhirnya mau menerima Resolusi Dewan Keamanan PBB 598 sekaligus mengakhiri Perang Irak-Iran yang sudah berlangsung selama 8 tahun pada tanggal 20 Agustus 1988.
Perang Iran-Irak membawa kerugian besar bagi kedua belah pihak, baik dari segi material & korban jiwa. Selain kerugian material & korban jiwa, tidak ada perubahan berarti pasca perang. Wilayah-wilayah yang menjadi bahan sengketa statusnya kembali seperti sebelum perang & batas antara kedua negara juga tidak banyak berubah. Wilayah perairan Shatt al-Arab contohnya, tetap dibagi menjadi milik kedua negara dengan batasnya adalah titik terdalam pada perairan. Pasca perang, kedua negara juga melakukan perbaikan hubungan bilateral.
Hasil akhir dari perang Iran-Irak ini adalah berakhirnya perang yang tanpa tanpa pemenang antara kedua belah pihak dan status wilayah sengketa tidak berubah dengan estimasi korban jiwa di kedua belah pihak, yakni Irak sekitar 200.000 jiwa dan Iran sekitar 1.000.000 jiwa.
G.    Dampak yang Ditimbulkan dari Perang Irak-Iran
1.      Dampak Negatif yang Ditimbulkan :
a.       Dalam Bidang Ekonomi :
1).    Perekonomian Irak mengalami kehancuran serta terkena blokade ekonomi dan sanksi dari PBB
2).    Kerugian besar bagi kedua belah pihak, dari segi material jumlah kerugian material bagi masing-masing negara diperkirakan mencapai 500 juta dollar AS.
3).    Jumlah kerugian lebih besar harus ditanggung Irak yang selama perang memang aktif mencari pinjaman uang untuk menambah persenjataan.
4).    Pembangunan ekonomi di kedua negara menjadi terhambat dan ekspor minyak kedua negara terganggu.
5).    Produksi minyak yang menurun drastis mempenagruhi perekonomian dunia, khususnya bagi industri-indstri di dunia Barat dan Jepang.
6).    Ladang minyak dari kedua negara mengalami kerusakan, untuk Irak di daerah Kirkuk, Basra dan Fao, sedangkan untuk Iran mengalami kerusakan di pulau Kharg dan Abadan.
b.      Dalam Bidang Sosial :
1).    Jumlah korban jiwa, jumlah korban tewas Irak mungkin mencapai 200.000 jiwa lebih, sementara Iran mencapai 1 juta jiwa sebagai akibat dari taktik militer Iran yang banyak mengorbankan tentaranya untuk berhadap-hadapan langsung dengan moncong senjata musuh. Jumlah tersebut belum termasuk mereka yang meninggal kemudian akibat luka parah dan penyakit, termasuk akibat penggunaan senjata kimia Irak yang berdampak jangka panjang.
2).    Perpecahan di negara Arab menimbulkan rasa tidak nyaman dan suasana kehidupan sehari-hari yang tegang dan tercekang yang disebabkan adanya perperangan.
3).    Irak yang menuduh Iran terlibat dalam percobaan pembunuhan terhadap Deputi Perdana Menteri Irak sehingga langsung mendeportasi ribuan warga Syi’ah berdarah Iran keluar dari Irak.
c.       Dampak Bidang Politik :
1).    Amerika Serikat semakin kuat pengaruhnya di Timur Tengah.
2).    Adanya sikap anti USA dari pihak Irak (Amerika Serikat).
3).    Proses jalannya pemerintahan di kedua negara menjadi kurang efisien dan terhambat karena adanya perang ini.
d.      Dampak Bidang Kemiliteran :
1).    Dalam peperangan ini banyak korban yang banyak tewas, tidak hanya dari non sipil namun juga dari kemiliteran di kedua Negara.
2).    Banyak persenjataan dan alat-alat kemiliteran yang digunakan pada peperangan ini rusak berat atau bahkan tidak dapat digunakan lagi.
2.      Dampak Positif yang Ditimbulkan :
a.       Selain kerugian materi dan korban jiwa, tidak ada perubahan berarti pasca perang. Wilayah-wilayah yang menjadi bahan sengketa statusnya kembali seperti sebelum perang dan batas antara kedua negara juga tidak banyak berubah. Wilayah perairan Shatt al-Arab contohnya, tetap dibagi menjadi milik kedua negara dengan batasnya adalah titik terdalam pada perairan.
b.      Teknologi persenjataan perang yang canggih di antara kedua negara yang meningkat pesat sehingga berpengaruh positif bagi peningkatan persenjataan kemiliteran masing-masing negara.


















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari uraian pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.      Secara umum Perak Irak-Iran ini dilatarbelakangi oleh :
a.       Perbedaan aliran antara kedua negara yaitu Syi’ah (Iran) dan Sunni (Irak).
b.      Sengketa atas Teluk Persia Shatt Al-Arab yang kaya akan hasil minyaknya, hasil minyak ini sangat menguntungkan dan menimbulkan daya terik setiap negara.
c.       Irak secara sepihak membatalkan perjanjian dengan Iran yaitu perjanjian Algier (Aljazair).
d.      Munculnya Revolusi Islam di Iran.
e.       Percobaan Pembunuhan Terhadap Pejabat Irak.
f.       Nilai penting Teluk Persia bagi Amerika Serikat yaitu meningkatnya kebutuhan pemasokan minyak bagi Negara Amerika sejak Perang Dunia II hingga 900% dan Teluk Pesia sebagai wilayah pensuplai minyak yang potensial.
2.      Jalannya Perang Irak-Iran yaitu :
a.       Periode Tahun 1980-1982 (Penyerbuan oleh Irak)
b.      Periode Tahun 1982-1984  (Titik Balik  Mundurnya Irak)
c.       Periode Tahun 1984-1988  (Perang Tanker)
d.      Periode Tahun 1987-1988 (Ikut Campurnya AS) Dampak dari Perang Tanker.
e.       Periode Tahun 1988 (Gencatan Senjata)
3.      Upaya dalam menghentingkan peperangan ini sepenuhnya dilakukan oleh Dewan Keamanan PBB. Resolusi PBB yaitu usul genjatan senjata dan diberrlakukannya kembali perjanjian Algier seperti yang tercantum dalam Resolusi DK PBB No.598.
4.      Hasil akhir dari perang Iran-Irak ini adalah berakhirnya perang yang tanpa tanpa pemenang antara kedua belah pihak dan status wilayah sengketa tidak berubah dengan estimasi korban jiwa di kedua belah pihak, yakni Irak sekitar 200.000 jiwa dan Iran sekitar 1.000.000 jiwa.
5.      Dampak yang ditimbulkan dari perang ini lebih banyak menimbulkan dampak negatif dibandingkan dampak positifnya baik antara Irak maupun Iran.


















DAFTAR PUSTAKA
§  Astrid,2011. Sejarah Perang-Perang Besar Di Dunia,(Yogyakarta : Familia Pustaka Keluarga)
§  Http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Teluk (Diakses pada tanggal 26 November 2014 pukul 15.30).
§  Http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Iran-Irak (Diakses pada tanggal 26 November 2014 pukul 15.35).
§  Http://bungfey.wordpress.com/2013/02/03/perang-iran-irak/ (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014 pukul 13.00).
§  Http://kabarislam.wordpress.com/2012/02/08/sejarah-perang-iran-irak-dan-invasi-as-ke-irak/ (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014 pukul 13.02).




separador

1 komentar:

pak muliadi mengatakan...

KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل


KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل

Posting Komentar

Anda Pengunjung ke :

Translate

Cbox wall.ws

Total Tayangan Halaman

Cursor

Blogger Widgets