BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejarah adalah suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia, dengan sejarah kita dapat melihat dan menggunakannya sebagai contoh untuk kehidupan kita selanjutnya agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan seperti yang telah terjadi pada kehidupan manusia-manusia sebelum kita. Konflik antar negara yang sampai sekarang masih terus berlanjut terjadi di Kawasan Timur Tengah, menjadikan bahan yang menarik untuk terus diulas dan dipelajari lebih mendalam. Terutama salah satu aktor negara yang sangat mencolok dengan konfliknya yaitu Irak. Irak terlibat perang dengan Iran negara tetangganya.
Sejarah adalah suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia, dengan sejarah kita dapat melihat dan menggunakannya sebagai contoh untuk kehidupan kita selanjutnya agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan seperti yang telah terjadi pada kehidupan manusia-manusia sebelum kita. Konflik antar negara yang sampai sekarang masih terus berlanjut terjadi di Kawasan Timur Tengah, menjadikan bahan yang menarik untuk terus diulas dan dipelajari lebih mendalam. Terutama salah satu aktor negara yang sangat mencolok dengan konfliknya yaitu Irak. Irak terlibat perang dengan Iran negara tetangganya.
Perang antara Irak dan Iran ini juga disebut dengan
Perang Teluk I . Perang Teluk I merupakan salah satu perang yang sangat
berpengaruh pada dunia dan telah berlangsung
dalam kurun waktu yang cukup
panjang. Perang itu sendiri telah melibatkan negara-negara penghasil minyak
(negara timur) dan negara besar seperti Amerika Serikat dan Eropa. Samapai sekarang konflik-konflik di negara-negara
tersebut masih terus ada, hal tersebut disebabkab adanya faktor-faktor tertentu
yang sangat mendasar di tambah lagi faktor-faktor pendukung lainnya.
Kekurangpahaman
terkait perang
Irak-Iran ini tentunya membuat kita sebagai umat manusia yang sama tinggal di
planet ciptaan Tuhan ini harus saling tahu dan memperhatikan bahkan ikut andil
menjaga kerukunan antar negara. Karena pada dasrnya setiap peperangan pasti
akan mempunyai dampak tidak hanya positif tetapi cenderung negatif terutama
bagi pihak yang kalah.
Itulah sekilas dari gambaran latar belakang masalah
yang akan kita bahas dalam makalah ini yang membuat timbulnya pertanyaan dalam
pikiran kita apa yang menjadi latar belakang timbulnya perang di antara kedua
negara ini, apa saja faktor yang menjadi penyulut Perang Teluk Persia I, apa
saja dampak yang ditimbulkan dari peperangan ini dan masih banyak lagi
polemik-polemik yang bermunculan dalam peperangan antara kedua negara
ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, kami menyusun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai
berikut:
1. Apa
yang melatarbelakangi timbulnya Perang Irak-Iran?
2. Apa
saja faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya Perang Irak-Iran?
3. Apa
nilai penting Teluk Persia bagi Amerika Serikat?
4. Bagaimana
proses atau jalannya Perang Irak-Iran?
5. Upaya-upaya
apa saja yang dilakukan dalam menghentingkan Perang Irak-Iran?
6. Bagaimana
keadaan saat berakhirnya Perang Irak-Iran?
7. Apa
saja dampak yang ditimbulkan dari Perang Irak-Iran?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Latar
Belakang Timbulnya Perang Irak-Iran
Irak dan Iran merupakan Negara Islam. Sesungguhnya
konflik ke dua Negara tersebut di karenakan salah satunya karena aliran Sunni
dan Syi’ah yang dianut oleh masing-masing negara. Di Iran hampir 100%
penduduknya beraliran Syi’ah sedangkan di Irak kira-kira 60% beraliran Syi’ah.
Tetapi Irak di perintah oleh orang- orang Suni yang minoritas di Negara itu.
Orang-orang Syi’ah di Iran mengajak orang-orang Syi’ah di Irak untuk memberontak
menumbangkan pemerintahan Saddam Hussen. Sebab partai Baath dan Saddam Hussen
di anggap anti Islam. Karena merasa terancam dengan aksi orang- orang Syi’ah
yang merasa dianaktirikan, pemimpin Syi’ah Bagher Sadr disingkirkan.
Konflik
dua Negara juga dikarenakan dulu terjadi perang antara Babilonia dengan Persia.
Irak adalah penerus Babilonia sedankan Iran penerus Persia. Dalam sejarah kedua
bekas kerajaan telah berperang dan saling menaklukan. Kedua Negara tersebut
telah berkonflik sejak dulu, yakni dimulai pada masa kerajaan Mesopotamia
hingga kekaisaran Ottoman (antara tahun 1555 dan 1918) mengenai batas wilayah
antar Irak dan Iran. Persengketaan batas negara itu terus berlanjut hingga
kemudian pada 1975, atas desakan Amerika Serikat, Iran dan Irak menandatangani
kesepakatan mengenai batas negara di Algiers, Aljazair. Sejak saat itu,
hubungan kedua Negara membaik pada tahun 1978, akan tetapi hubungan kedua
Negara tersebut memanas kembali ketika Saddam Hussein berkuasa dan mengungkit
masa lalu. Saddam Hussein jelas-jelas menyobek perjanjian Aljazair di depan
televisi. Itulah tanda dimulainya perang dengan Iran.
Pada
Zaman Shah, Iran membuat program industrialisasi yang dipercepat luar biasa
telah mempersenjatai dirinya secara berlebihan. Ambisi Iran waktu itu adalah
menjadi Negara yang paling maju dan paling kuat di kawasan Timur Tengah. Untuk
mewujudkannya mereka berpolitik Imperialisme. Mereka tidak segan-segan
menguasai tiga pulau di dekat Ormus untuk memungkinkan mengontrol mulut teluk
Persia.
Pada
saat Iran tak mampu lagi menjadi penjaga Teluk Persia, Irak berambisi untuk
menggantikannya karena mereka pada saat itu berada dalam posisi yang kuat.
Mereka saling memperebutkan Teluk Persia Shatt Al-Arab. Teluk Persia yang
merupakan perbatasan antara Irak, Iran dan Kuwait. Karena kawasan Teluk Persia
merupakan kawasan kilang-kilang minyak. Oleh karena itu, Irak dibawah
kepemimpinannya menginginkan teluk tersebut untuk menjadi bagian dari
wilayahnya yang akan mengantarkan Irak menjadi Negara superior di Timur Tengah
sekaligus ingin membendung meluasnya Revolusi Iran dan menggulingkan Republik
Islam Iran yaitu, Ruhollah Khomeini. Puncaknya, ketika pasukan Irak menerobos
perbatasan Iran dan melancarkan sebuannya ke Iran.
B. Faktor-faktor
Penyebab Terjadinya Perang Irak-Iran
Adapun beberapa factor yang menyebabkan terjadinya
Perang Teluk I (Perang Irak-Iran), yaitu :
1. Ketika
Irak berada di bawah pemerintahan Saddam Husein ingin mengembalikan
daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Kerajaan Babilonia di masa lampau.
Menurut Sejarah masa lalu negeri Irak merupakan pewaris dari Kerajaan
Babilonia. Untuk mencapai cita-citanya, Irak melancarkan serangan ke Iran
sehingga meletuslah Perang antara Irak dengan Iran.
2. Perbedaan
aliran antara kedua negara yaitu aliran Syi’ah (Iran) dan Sunni (Irak).
Orang-orang Syi’ah di Iran mengajak orang-orang Syi’ah di Irak untuk
memberontak untuk menumbangkan pemerintahan Saddam Hussein. Sebab partai Baath
dan Saddam Hussen di anggap anti Islam.
3. Pasukan
Irak menerobos perbatasan Iran pada tanggal 22 September 1980 dikarenakan
masalah perbatasan yang berlarut-larut antara kedua Negara.
4. Irak
secara sepihak membatalkan perjanjian dengan Iran tanggal 22 September 1980.
Perjanjian Irak dengan Iran itu adalah Perjanjian Algier (1975) mengenai penguasaan
bersama atas daerah Shat Al-Arab yang kaya akan minyak.
5. Kekhawatiran
Saddam Hussein atas perlawan Syi’ah yang dibawa oleh Ruhollah Khomeini dalam
Revolusi Iran.
6. Ambisi
Sadam Husen untuk tampil sebagai orang nomor satu dan dihormati didunia Arab.
7. Percobaan
pembunuhan terhadap pejabat Irak, yaitu Deputi Perdana Menteri Irak Tariq Aziz.
Irak segera bertindak dan menangkap sejumlah orang yang terlibat dalam hal ini.
Irak beranggapan bahwa agen Iranlah yang terlibat dalam hal ini dan
mendeportasi ribuan warga Syi’ah berdarah Iran keluar dari Irak.
C. Nilai
Penting Teluk Persia bagi Amerika Serikat Serikat (AS)
Berakhirnya Perang Dunia I pada tahun 1914 membawa
dunia pada permintaan pasokan minyak yang cukup tinggi terutama disebabkan pada
tiap-tiap negara yang berperang merubah kapal-kapal mereka dari penggunaan batu
bara beralih pada penggunaan minyak. Setiap negara-negara yang berperang pada
saat itu terus meningkatkan angkatan bersenjata mereka dengan menambah truk,
tank, serta pesawat. Hal ini menjadi pemicu semakin meningkatnya permintaan
minyak dunia sehingga bisa dikatakan minyak merupakan harta karun yang
diperebutkan dan diperdagangkan oleh setiap negara hingga saat ini. Layaknya
Teluk Persia di asumsikan sebagai ladang minyak baru bagi dunia yang telah
memberikan suplai netral bagi pemenuhan pasokan minyak dunia. Di tahun 1909
perusahaan Anglo-Persia (APOC) mulai membangun pipa untuk mentransportasikan
minyak dari sumbernya ke pelabuhan terdekat di Teluk Persia.
Hingga pada Perang Dunia II permintaan minyak
semakin menunjukan peningkatannya mencapai 900% dibandingkan 21 tahun
yang lalu. Mengetahui hal tersebut Amerika menetapkan Teluk Persia sebagai
geostrategic pertamanya menjadi wilayah pensuplai minyak yang potensial. Bahkan
di tahun 1944 tercatat dalam laporan teknikal pemerintahan Amerika teluk Persia
dilabeli sebagai “Pusat Gravitasi” bagi perkembangan minyak.
D. Jalannya
Perang Irak-Iran
Pada tahun 1979 terjadi Revolusi Islam Iran dimana
Ruhollah Khomeini memimpin revolusi tersebut. Pemimpin revolusi Islam di Iran
yaitu, Ruhollah Khomeini yang memiliki impian untuk menyebarkan pengaruh
revolusinya ke negara-negara Arab lainnya. Saddam Hussein merasa khawatir
dengan revolusi tersebut hal itu dikarenakan posisi wilayah Irak yang
bersebelahan dengan Iran, penduduknya yang sebagian beraliran Syi’ah, dan
menganggap revolusi ini menghambat ambisinya untuk menjadi kekuatan dominan di
Arab. Jalannya perang terbagi dalam beberapa periode berikut ini:
1. Periode Tahun 1980-1982 ( Penyerbuan oleh Irak )
Irak melakukan berbagai serangan terhadap Iran guna
menguasai wilayah dan mencegah Revolusi Islam Iran.
2. Periode Tahun 1982-1984 ( Titik Balik
Mundurnya Irak )
Iran tidak tinggal diam. Iran balas melancarkan
berbagai Operasi militer untuk membalas serangan-serangan dari Irak. Dan hal
tersebut telah berhasil memukul mundur tentara militer Irak.
3. Periode Tahun 1984-1988 ( Perang Tanker )
Tahun 1984, berkat bantuan pesawat tempur Super
Etentard terbaru dari Perancis, Irak melakukan operasi militer di laut mulai dari
muara Shatt el-Arab hingga pelabuhan Iran di Bushehr. Target dari operasi
militer tersebut adalah semua kapal yang bukan berbendera Irak di wilayah
operasi militer. Tujuannya adalah untuk memblokade ekpsor minyak Iran dan
mempengaruhi ekonominya sehingga Iran mau berunding dengan Irak.
4. Periode Tahun 1987-1988 ( Ikut Campurnya AS ) Dampak
dari Perang Tanker.
Faktor pendorong utama ikut campurnya AS dalam
Perang Irak-Iran sebenarnya disebabkan karena kapal perangnya ditenggelamkan
oleh pesawat tempur Irak sehingga 13 awak kapalnya meninggal. Akhirnya AS
menerjunkan armada lautnya di sekitar Teluk Persia dengan tujuan untuk
mengisolasi Iran dan menjaga agar kapal-kapal bebas berlayar di sana.
5. Periode Tahun 1988 ( Gencatan Senjata )
Perang akhirnya berakhir setelah Iran menerima
Resolusi Dewan Keamanan PBB 598 dan secara resmi mengakhiri perang yang sudah
berlarut-larut selama 8 tahun pada tanggal 20 Agustus 1988. Tawaran tersebut.
E. Upaya-Upaya
yang Dilakukan Dalam Menghentikan Perang Irak-Iran
1. Setelah
sidang Dewan Keamanan PBB pada tanggal 28 September 1980 di New York telah
meminta kepada kedua belah pihak menghentikan peperangan dan permasalahan kedua
belah pihak diselesaikan di meja perundingan. Mereka meminta Irak mundur dari
tempat-tempat yang diduduki di Iran. Tetapi kedua belah pihak menolak tawaran
tersebut.
2. Dalam
proses penyelesain Perang Irak-Iran, Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan
Resolusi No.598 pada tanggal 20 Juli 1987. Resolusi ini berisi usulan untuk
dilakukannya genjatan senjata antara Irak dan Iran. Namun Irak dan Iran menolak
usulan tersebut.
3. Pada
akhir Juli 1988, Iran menyatakan kesediaanya untuk menerima usul genjatan
senjata dan diberrlakukannya kembali perjanjian Algier seperti yang tercantum
dalam Resolusi DK PBB No.598. Iran mendapat kompensasi dari Irak sebesar 150
juta dolar AS pertahun.
F. Keadaan Saat Berakhirnya Perang
Irak-Iran
Antara bulan April hingga bulan Agustus 1988, arah
pertempuran mulai kembali menguntungkan Irak setelah Irak berhasil meraih
beberapa kemenangan penting atas Iran. Dalam pertempuran pada kurun waktu
tersebut, Irak juga berhasil merebut sejumlah besar alutsista milik Iran &
menguasai kembali Semenanjung Al-Faw serta Kepulauan Majnun yang kaya
minyak. Iran yang mulai terdesak akhirnya mau menerima Resolusi Dewan Keamanan
PBB 598 sekaligus mengakhiri Perang Irak-Iran yang sudah berlangsung selama 8
tahun pada tanggal 20 Agustus 1988.
Perang Iran-Irak membawa kerugian besar bagi kedua
belah pihak, baik dari segi material & korban jiwa. Selain kerugian
material & korban jiwa, tidak ada perubahan berarti pasca perang.
Wilayah-wilayah yang menjadi bahan sengketa statusnya kembali seperti sebelum
perang & batas antara kedua negara juga tidak banyak berubah. Wilayah
perairan Shatt al-Arab contohnya, tetap dibagi menjadi milik kedua negara
dengan batasnya adalah titik terdalam pada perairan. Pasca perang, kedua negara
juga melakukan perbaikan hubungan bilateral.
Hasil akhir dari perang Iran-Irak ini adalah
berakhirnya perang yang tanpa tanpa pemenang antara kedua belah pihak dan
status wilayah sengketa tidak berubah dengan estimasi korban jiwa di kedua
belah pihak, yakni Irak sekitar 200.000 jiwa dan Iran sekitar 1.000.000 jiwa.
G. Dampak
yang Ditimbulkan dari Perang Irak-Iran
1. Dampak Negatif yang Ditimbulkan :
a. Dalam Bidang Ekonomi :
1). Perekonomian
Irak mengalami kehancuran serta terkena blokade ekonomi dan sanksi dari PBB
2). Kerugian
besar bagi kedua belah pihak, dari segi material jumlah kerugian material bagi
masing-masing negara diperkirakan mencapai 500 juta dollar AS.
3). Jumlah
kerugian lebih besar harus ditanggung Irak yang selama perang memang aktif
mencari pinjaman uang untuk menambah persenjataan.
4). Pembangunan
ekonomi di kedua negara menjadi terhambat dan ekspor minyak kedua negara
terganggu.
5). Produksi
minyak yang menurun drastis mempenagruhi perekonomian dunia, khususnya bagi
industri-indstri di dunia Barat dan Jepang.
6). Ladang
minyak dari kedua negara mengalami kerusakan, untuk Irak di daerah Kirkuk,
Basra dan Fao, sedangkan untuk Iran mengalami kerusakan di pulau Kharg dan
Abadan.
b. Dalam Bidang Sosial :
1). Jumlah
korban jiwa, jumlah korban tewas Irak mungkin mencapai 200.000 jiwa lebih,
sementara Iran mencapai 1 juta jiwa sebagai akibat dari taktik militer Iran
yang banyak mengorbankan tentaranya untuk berhadap-hadapan langsung dengan
moncong senjata musuh. Jumlah tersebut belum termasuk mereka yang meninggal
kemudian akibat luka parah dan penyakit, termasuk akibat penggunaan senjata
kimia Irak yang berdampak jangka panjang.
2). Perpecahan
di negara Arab menimbulkan rasa tidak nyaman dan suasana kehidupan sehari-hari
yang tegang dan tercekang yang disebabkan adanya perperangan.
3). Irak
yang menuduh Iran terlibat dalam percobaan pembunuhan terhadap Deputi Perdana
Menteri Irak sehingga langsung mendeportasi ribuan warga Syi’ah berdarah Iran
keluar dari Irak.
c. Dampak Bidang Politik :
1). Amerika
Serikat semakin kuat pengaruhnya di Timur Tengah.
2). Adanya
sikap anti USA dari pihak Irak (Amerika Serikat).
3). Proses
jalannya pemerintahan di kedua negara menjadi kurang efisien dan terhambat
karena adanya perang ini.
d. Dampak Bidang Kemiliteran :
1). Dalam
peperangan ini banyak korban yang banyak tewas, tidak hanya dari non sipil
namun juga dari kemiliteran di kedua Negara.
2). Banyak
persenjataan dan alat-alat kemiliteran yang digunakan pada peperangan ini rusak
berat atau bahkan tidak dapat digunakan lagi.
2. Dampak Positif yang Ditimbulkan :
a. Selain
kerugian materi dan korban jiwa, tidak ada perubahan berarti pasca perang.
Wilayah-wilayah yang menjadi bahan sengketa statusnya kembali seperti sebelum
perang dan batas antara kedua negara juga tidak banyak berubah. Wilayah
perairan Shatt al-Arab contohnya, tetap dibagi menjadi milik kedua negara
dengan batasnya adalah titik terdalam pada perairan.
b. Teknologi
persenjataan perang yang canggih di antara kedua negara yang meningkat pesat
sehingga berpengaruh positif bagi peningkatan persenjataan kemiliteran
masing-masing negara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan
diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Secara
umum Perak Irak-Iran ini dilatarbelakangi oleh :
a. Perbedaan
aliran antara kedua negara yaitu Syi’ah (Iran) dan Sunni (Irak).
b. Sengketa
atas Teluk Persia Shatt Al-Arab yang kaya akan hasil minyaknya, hasil minyak
ini sangat menguntungkan dan menimbulkan daya terik setiap negara.
c. Irak
secara sepihak membatalkan perjanjian dengan Iran yaitu perjanjian Algier
(Aljazair).
d. Munculnya
Revolusi Islam di Iran.
e. Percobaan
Pembunuhan Terhadap Pejabat Irak.
f. Nilai
penting Teluk Persia bagi Amerika Serikat yaitu meningkatnya kebutuhan
pemasokan minyak bagi Negara Amerika sejak Perang Dunia II hingga 900% dan
Teluk Pesia sebagai wilayah pensuplai minyak yang potensial.
2. Jalannya
Perang Irak-Iran yaitu :
a. Periode
Tahun 1980-1982 (Penyerbuan oleh Irak)
b. Periode
Tahun 1982-1984 (Titik Balik Mundurnya Irak)
c. Periode
Tahun 1984-1988 (Perang Tanker)
d. Periode
Tahun 1987-1988 (Ikut Campurnya AS) Dampak dari Perang Tanker.
e. Periode
Tahun 1988 (Gencatan Senjata)
3. Upaya
dalam menghentingkan peperangan ini sepenuhnya dilakukan oleh Dewan Keamanan PBB.
Resolusi PBB yaitu usul genjatan senjata dan diberrlakukannya kembali
perjanjian Algier seperti yang tercantum dalam Resolusi DK PBB No.598.
4. Hasil
akhir dari perang Iran-Irak ini adalah berakhirnya perang yang tanpa tanpa
pemenang antara kedua belah pihak dan status wilayah sengketa tidak berubah
dengan estimasi korban jiwa di kedua belah pihak, yakni Irak sekitar 200.000
jiwa dan Iran sekitar 1.000.000 jiwa.
5. Dampak
yang ditimbulkan dari perang ini lebih banyak menimbulkan dampak negatif
dibandingkan dampak positifnya baik antara Irak maupun Iran.
DAFTAR PUSTAKA
§ Astrid,2011. Sejarah Perang-Perang Besar Di
Dunia,(Yogyakarta : Familia
Pustaka Keluarga)
§ Http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Iran-Irak
(Diakses pada tanggal 26 November 2014 pukul 15.35).
§ Http://bungfey.wordpress.com/2013/02/03/perang-iran-irak/
(Diakses pada tanggal 10 Desember 2014 pukul 13.00).
§ Http://kabarislam.wordpress.com/2012/02/08/sejarah-perang-iran-irak-dan-invasi-as-ke-irak/
(Diakses pada tanggal 10 Desember 2014 pukul 13.02).
§ Https://Syi’ahali.wordpress.com/2011/06/25/pada-saat-perang-teluk-arab-saudi-menyediakan-pangkalan-militer-kepada-amerika-serikat-untuk-membantai-warga-irak-tragedi-hulagu-khan-menghancurkan-baghdad-terulang/
(Diakses pada tanggal 10 Desember 2014 pukul 14.10).
1 komentar:
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
Posting Komentar